
Kompetisi Liga Champions musim 2024/2025 kini telah memasuki babak akhir, di mana akan mempertemukan dua tim unggulan dari liganya masing-masing.
Final Liga Champions 2024/2025 kali ini akan mempertemukan wakil Seria A Italia, Inter Milan, kontra salah satu tim raksasa dan kaya raya dari Kota Mode Paris, yaitu Paris Saint-Germain. Laga kedua tim ini akan digelar di Kota Muenchen tepatnya di Allianz Arena, markas Bayern Muenhen, pada Minggu (1/6/2025).
Final ini menjadi misi besar kedua tim, baik bagi Inter Milan maupun Paris Saint-Germain. Ini adalah kali kedua bagi Les Parisiens (julukan PSG). Mereka mencapai final Liga Champions pertama mereka pada tahun 2020, namun harus takluk dari Bayern Muenchen. Tentu kesempatan kedua tak akan disiakan begitu saja demi memburu gelar pertama di ajang Liga Champions.
Sementara, Inter Milan sendiri juga memasang hasrat besar dan bertekad mengangkat trofi Si Kuping Besar untuk keempat kalinya sepanjang sejarah klub dan keikutsertaan di kompetisi ini. Tim berjuluk La Baneamata ini berpeluang menjuarai kompetisi ini di musim 2022/2023, namun gagal usai ditaklukkan Manchester City di final dengan skor tipis 1-0.
Inter Milan terakhir kali menjuarai kompetisi ini di musim 2009/2010 bersama pelatihnya saat itu, Jose Maurinho. Musim itu bisa dibilang menjadi musim terbaik Inter Milan karena sukses meraih Treble Winners (Serie A, Coppa Italia, Liga Champions) sekaligus mencatatkan sejarah mejadi klub Italia pertama dan satu-satunya yang melakukannya.
Kegagalan di dua tahun lalu menjadi suntikan bagi I Nerazzurri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di final Liga Champions musim ini. Tidak itu saja, kesempatan ini juga menjadi pelecut bagi skuad asuhan Simone Inzaghi usai gagal menjuarai kompetisi Serie A Italia 2024/2025 karena kalah selisih 1 poin dari Napoli yang keluar sebagai kampiun.
Hal tersebut pun diungkapkan dan dibenarkan lewat pernyataan salah satu punggawanya, yakni Benjamin Pavard.
Meski tidak merasakan kegagalan di final 2022/2023 karena baru bergabung dengan Inter semusim setelahnya, namun Pavard melihat dan dapat merasakan bagaimana rasa sakit dari rekan-rekannya usai kalah di final. Perasaan itulah yang membuat para punggawa Inter ingin membalaskan dendam tersebut di musim ini.
Tidak itu saja, kesempatan bermain di final kali ini berpeluang menjadi final terakhir untuk beberapa punggawa Inter Milan yang telah berusia uzur, sebut saja Francesco Acerbi (37 tahun), Yann Sommer (36 tahun), Henrikh Mkhitaryan (36 tahun), dan Matteo Darmian yang di bulan Desember akan menginjak usia ke-36 tahun.
Dilansir dari Football Italia, Pavard mengungkapkan bahwa rekan-rekannya berhasrat membalaskan dendam akibat kegagalan di dua musim lalu.
“Kami memiliki pemain berpengalaman yang sudah terbiasa dengan situasi saat ini. Ada beberapa pemain yang ingin melampiaskan dendamnya setelah kekalahan kontra Manchester City di final. Banyak pelajaran yang didapat dan kekalahan itu menjadikan mereka menjadi lebih kuat saat itu.”
“Kami bisa mencapai sesuatu yang luar biasa. Ini bukan waktu yang tepat untuk memikirkannya, tetapi bagi sebagian orang, ini juga bisa menjadi kesempatan besar dan terakhir. Jujur, saya bangga dengan apa yang telah kami lakukan bersama dan pastinya bangga dengan karir saya. Saya senang menjadi bagian dari tim ini.”
Benjamin Pavard
Andai mampu menjuarai Liga Champions musim ini, tentu menjadi kebanggan bagi tim bernuansa biru hitam itu sekaligus mengangkat citra sepakbola Negeri Pizza di kancah sepakbola Eropa yang dalam beberapa musim ini selalu gagal.
Leave a Reply