Duel Super Big Match dalam ajang final Piala FA atau FA Cup 2021/2022 yang mempertemukan Chelsea kontra Liverpool, menelurkan The Reds Liverpool sebagai kampiunnya.
Keberhasilan Liverpool menjuarai Piala FA didapat setelah menang dramatis atas Chelsea lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 6-5 yang digelar di stadion kebanggaan warga Inggris, Wembley Stadium, Sabtu (14/05/22).
Enam dari tujuh penendang penalti Liverpool berhasil menjalankan tugasnya diantaranya James Milner, Thiago Alcantara, Roberto Firmino, Trent Alexander-Arnold, Diogo Jota, dan Konstantinos Tsimikas. Adapun Sadio Mane yang sebagai penendang kelima gagal menjalankan tugasnya.
Sementara dari Chelsea sendiri dengan jumlah eksekutor yang sama, hanya Cesar Azpilicueta dan Mason Mount yang gagal menunaikan tugasnya setelah arah sepakannya mengenai tiang gawang dan ditepis oleh penjaga gawang Liverpool, Alisson Becker.
Dengan raihan gelar juara ini, Liverpool sukses menambah satu gelar lagi Piala FA dan menyamai perolehan trofi Chelsea yaitu delapan trofi. Tidak sampai disitu saja, ini merupakan gelar kedua bagi skuad asuhan Jurgen Klopp di musim ini setelah sebelumnya sukses menjuarai Piala Liga Inggris 2022 beberapa bulan lalu. Hasil positif ini membuat mereka menjaga asa untuk meraih quadruple musim ini.
Sedangkan bagi Chelsea sendiri, kekalahan ini membuat mereka gagal membalaskan dendam pasca kalah di final Piala Liga Inggris pada Februari lalu dari lawan yang sama. Ini merupakan musim terburuk bagi Thomas Tuchel dan pasukannya karena tak ada satupun gelar yang didapat.
Jalannya Pertandingan
Saling adu kekuatan di Wembley Stadium, para pelatih dari kedua tim menurunkan skuad terbaiknya masing-masing demi mengusung misi untuk menjadi juara.
Liverpool yang berambisi meraih quadruple musim ini tetap menurunkan formasi pakemnya yaitu 4-3-3, sementara Chelsea yang berhasrat mendapatkan trofi perdananya juga tak ingin kalah dengan menggunakan formasi andalannya 3-4-2-1, di mana Romelu Lukaku menjadi ujung tombaknya.
Ketika laga baru berjalan delapan menit, The Reds (julukan Liverpool) nyaris mengubah kedudukan lewat percobaan yang dilakukan Luis Diaz. Tapi sayang, sepakan pemain timnas Kolombia itu masih bisa digagalkan oleh kaki kanan kiper Chelsea, Edouard Mendy.
Ancaman tak sampai disitu saja dan masih berlanjut dari serangan yang dilakukan Luis Diaz, bola rebound jatuh di kaki Nabi Keita. Tak membuang waktu lama, gelandang asal Guinea itu langsung melepaskan tembakan keras, namun tembakannya masih melebar di sisi kanan gawang Chelsea.
Tersengat akan serangan yang dilancarkan Liverpool, Chelsea langsung meresponnya. Lewat skema serangan balik cepat, ancaman berhasil ditebar oleh Jorginho dkk dan dua di antaranya adalah peluang meski tidak dapat dimanfaatkan menjadi gol.
Pada menit ke-22, Christian Pulisic hampir saja membawa Chelsea unggul lewat sepakan plessing mendatarnya memanfaatkan umpan tarik Mason Mount. Tapi sayang, sepakan Pulisic masih terlalu pelan dan hanya berada di sisi kiri gawang Alisson Becker.
Naas menghampiri Liverpool di menit ke-34 ketika penyerang andalan mereka, Mohamed Salah harus ditarik keluar digantikan Diogo Jota karena mengalami gangguan pada kakinya.
Di sisa waktu babak pertama, kedua tim tidak sungkan untuk saling jual beli serangan dan Liverpool terlihat lebih dominan dalam melepaskan tembakan ke arah gawang Chelsea, namun tak ada satupun gol yang tercipta sehingga memaksa babak pertama berakhir dengan skor kacamata.
Selepas turun minum, kedua tim tidak sama sekali menurunkan tempo permainan. Sejumlah pergantian coba dilakukan oleh kedua pelatih demi menambah daya gedor bagi tim asuhannya.
Baru semenit babak kedua berjalan, Chelsea sudah mengancam gawang Alisson Becker lewat sepakan Marcos Alonso. Beruntung bagi Liverpool, karena sepakan Alonso masih melebar tipis di sisi kanan gawang Alisson.
Tempo permainan kedua tim di babak kedua terlihat lebih tinggi dan baru lima menit babak kedua berjalan, baik Liverpool maupun Chelsea sudah saling meladeni jual beli serangan. Di menit ke-52, Luis Diaz nyaris membobol gawang Mendy melalui percobaan yang dilakukan dari luar kotak penalti. Namun, sepakan Diaz masih berada tipis di sisi kiri gawang Chelsea.
Penyerang Liverpool yakni Luis Diaz menjadi pemain yang paling aktif dalam melepaskan tembakan ke gawang Chelsea. Pada menit ke-68, sepakan plessingnya nyaris membobol gawang Chelsea, namun masih berada di atas mistar gawang Mendy.
Tampil menekan, Liverpool masih saja kesulitan dalam membongkar pertahanan Chelsea ditambah lagi penampilan gemilang penjaga gawang Chelsea, Edouard Mendy. Usaha The Reds untuk membuka keunggulan bisa terjadi di menit ke-82 andai sepakan Luis Diaz tidak membentur tiang gawang.
Semenit berselang dari peluang Diaz, Liverpool kembali melancarkan serangan yang nyaris berbuah menjadi gol melalui sepakan Andrew Robertson. Tapi sayang, sepakan bek kiri timnas Skotlandia yang menyambut umpan James Milner masih digagalkan oleh tiang gawang.
Di sisa waktu babak kedua, Liverpool memanfaatkan itu guna memberikan tekanan ke pertahanan Chelsea, namun tak ada satupun peluang yang berbuah menjadi gol hingga berakhirnya waktu normal pertandingan dan pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Babak Perpanjangan Waktu
Dalam babak tambahan waktu, pelatih dari masing-masing tim melakukan sejumlah pergantian pemain.
Di kubu Liverpool, Jurgen Klopp menarik keluar Luis Diaz dan Virgil van Dijk digantikan oleh Roberto Firmino dan Joel Matip. Sementara dari kubu Chelsea sendiri, demi menambah agresivitas serangan, Thomas Tuchel mencoba memasukkan Cesar Azpilicueta dan Loftus-Cheek menggantikan peran Trevor Chalobah dan Christian Pulisic.
Perubahan yang dilakukan kedua tim tak membuahkan hasil sama sekali, di mana disiplinnya barisan pertahananan dan penampilan gemilang kedua penjaga gawang baik Alisson maupun Edouard Mendy membuat papan skor masih terpampang skor kacamata.
Sama halnya memasuki babak kedua perpanjangan waktu, peluang demi peluang terus diciptakan kedua kesebelasan, namun tak ada satupun yang berbuah gol, sehingga pemenang ditentukan lewat adu penalti.
Memasuki babak adu penalti, sejatinya Liverpool sempat memimpin 4-3 setelah penendang kedua Chelsea, Cesar Azpilicueta gagal menunaikan tugasnya. Sayang, penendang penentu sekaligus penendang kelima Liverpool, Sadio Mane gagal mencetak gol setelah arah sepakannya mudah ditebak Edouard Mendy. Penendang kelima Chelsea, Jorginho berhasil menyamakan kedudukan menjadi 4-4 dan membuat drama menjadi panjang.
Eksekutor keenam Chelsea dan juga Liverpool yakni Hakim Ziyech dan Diogo Jota sama-sama sukses menjalankan tugasnya dan membuat skor menjadi sama kuat 5-5.
Ketika memasuki penendang ketujuh, Chelsea yang mendapat kesempatan untuk menendang duluan memberikan tugasnya kepada Mason Mount untuk sebagai eksekutornya. Naas, arah sepakan Mount mudah dibaca Alisson Becker dan membuat skor tetap menjadi 5-5, akan tetapi Liverpool memiliki keunggulan dalam kesempatan sehingga sangatlah menentukan untuk mengakhiri drama tersebut.
Kegagalan tersebut coba dimanfaatkan oleh Liverpool dengan sebaik mungkin. Konstantinos Tsimikas yang mendapat kepercayaan sebagai penendang sukses mengeksekusi penalti dan membawa Liverpool menang 6-5 sekaligus menjadikan Liverpool keluar sebagai juara Piala FA 2021/2022.
(LN)
Leave a Reply