Bersiaplah, Akan Ada Hakim Garis Robot di Piala Dunia 2022

Pergelaran Piala Dunia 2022 tinggal menghitung beberapa bulan lagi. Kali ini, Qatar menjadi perwakilan Asia untuk menjadi tuan rumah penyelenggara kompetisi terakbar empat tahunan tersebut.

Jadwal Piala Dunia sendiri kali ini sedikit berbeda karena akan digelar pada musim dingin yaitu 21 November hingga 18 Desember 2022, dikarenakan ketidakpraktisan bermain sepakbola saat musim panas di kawasan tersebut.

Namun, akan ada yang berbeda dari edisi Piala Dunia kali. FIFA dikabarkan akan membuat gebrakan sekaligus menciptakan sejarah baru yaitu mempertimbangkan kemungkinan menggunakan hakim garis robot pada Piala Dunia kali ini.

Sebelumnya, FIFA telah membuat gebrakan baru di Piala Dunia 2022 yaitu penggunaan wasit wanita pada pertandingan. Pada Piala Dunia 2022 sendiri terdapat 36 wasit yang dipilih untuk mengawasi setiap pertandingan dan dari jumlah wasit keseluruhan, tiga di antaranya adalah wasit wanita.

Inovasi di Piala Dunia Qatar 2022

Piala Dunia Qatar 2022 akan masuk dalam catatan sejarah sebagai ajang Piala Dunia pertama yang dipimpin oleh wasit wanita. Ketiga wasit wanita tersebut adalah Stephanie Frappart (38 tahun/Prancis), Yoshimi Yamashita (36 tahun/Jepang), dan Salima Mukansanga (33 tahun/Rwanda).

Terkait penggunaan hakim garis robot di Piala Dunia Qatar nanti, Presiden FIFA, Gianni Infantino, mempunyai alasan tersendiri akan hal itu. Bahwa robot hakim garis dijelaskan adalah sebuah teknologi yang menggunakan setidaknya 10 kamera untuk melacak 29 titik tubuh setiap pemain.

Sistem penggunaan 10 kamera dengan 29 titik pelacak tubuh setiap pemain telah diaplikasikan di Piala Dunia Antarklub di empat dari delapan stadion Piala Dunia Doha.

Dalam sebuah wawancara, Gianni menyebutkan bahwa dengan teknologi ini akan jauh lebih akurat dan lebih cepat dalam penentuan offside atau tidaknya ketimbang Video Assistant Referee (VAR).

Kepala wasit FIFA, Pierluigi Collina turut membeberkan cara kerja dari robot hakim garis yang nantinya akan dipakai pada Piala Dunia Qatar. Menurut pria berusia 62 tahun itu, penggunaan robot hakim garis hanya ingin mempermudah kerja wasit dan para asistennya, dalam artian segala tugas tetap dipegang kendali oleh para asisten wasit.

“Di lapangan permainan, wasit dan asisten masih bahkan tetap bertugas membuat keputusan,” kata Collina saat diwawancara The Sun.

“Teknologi robot hakim garis ini hanya memberi mereka dukungan yang berharga untuk membuat keputusan yang lebih akurat dan lebih cepat serta memperkecil kesalahan, terutama ketika keputusan offside sangat ketat dan sulit,” lanjut Collina.

Menarik untuk dinantikan bagaimana penerapan sistem teknologi canggih ini di pergelaran Piala Dunia Qatar nanti!

(LN)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*