
Aktor yang biasa memainkan peran komedi, Sacha Baron Cohen, yang dikenal lewat perannya yang lucu seperti Borat, The Dictator, dan Ali G, tampil mengejutkan dalam serial drama spionase Netflix berjudul The Spy (2019). Serial ini mengangkat kisah nyata Eli Cohen, seorang agen rahasia Israel yang menyusup ke lingkaran elit pemerintahan Suriah pada awal 1960-an.
Dibuat dalam format mini-seri sebanyak enam episode, The Spy menawarkan narasi yang padat, atmosfer yang menegangkan, serta penokohan yang mendalam. Serial ini tidak hanya menyajikan ketegangan khas dunia mata-mata, tetapi juga menggali sisi personal seorang agen yang menjalani kehidupan ganda dengan risiko kehilangan segalanya.
Salah satu kekuatan utama The Spy terletak pada penampilan Sacha Baron Cohen yang berhasil meninggalkan citra komedinya. Dalam peran sebagai Eli Cohen, ia menunjukkan kedalaman emosi, keteguhan, serta konflik batin yang menghantui seorang agen yang hidup dalam kebohongan. Performa Cohen pun mendapat pujian luas dari kritikus internasional, bahkan disebut sebagai salah satu pencapaian terbaik dalam kariernya.
Pemeran pendukung seperti Noah Emmerich (sebagai atasan Eli) dan Hadar Ratzon Rotem (sebagai istri Eli) juga tampil kuat, memberikan lapisan emosional yang menyentuh dalam cerita yang penuh intrik.
Cerita ini tak hanya menggambarkan dunia spionase secara teknis, tetapi juga mempertanyakan batas antara pengorbanan dan kehilangan.
Secara visual, The Spy mengusung palet warna yang suram dan tone sinematografi yang tenang namun penuh tekanan. Lokasi-lokasi yang ditampilkan terasa otentik, memperkuat latar waktu tahun 1960-an. Musik latar digunakan secara minimalis namun efektif, menciptakan ketegangan yang terasa tanpa harus berlebihan.
The Spy bukan tontonan yang ringan. Ia menuntut perhatian penuh dari penonton, dengan narasi yang perlahan dibangun namun sarat makna. Bagi pencinta cerita sejarah, spionase, dan drama psikologis, serial ini adalah sajian yang sayang untuk dilewatkan.
Disutradarai oleh Gideon Raff, serial ini menggambarkan bagaimana Israel mengirim agen intelijennya (Eli Cohen) ke Suriah untuk mengumpulkan informasi intelijen penting mengenai strategi militer, posisi pertahanan, dan teknologi militer Suriah. Tujuan utamanya adalah untuk membantu Israel mempersiapkan diri menghadapi Perang Enam Hari (1967) dengan memberikan informasi yang bisa mempengaruhi keputusan militer Israel dan memenangkan perang. Cohen juga berusaha membangun hubungan dengan pejabat Suriah untuk memengaruhi kebijakan dari dalam. Misinya sangat berhasil, meskipun ia akhirnya tertangkap dan dieksekusi oleh Suriah.
Eli Cohen, agen rahasia Mossad yang berhasil menyusup ke pemerintahan Suriah, akhirnya tertangkap setelah aktivitas penyadapannya terlacak. Ia disiksa, diadili secara terbuka, dan kemudian dihukum gantung di depan umum di Damaskus pada tahun 1965. Sebelum eksekusi, ia sempat menulis surat terakhir penuh haru untuk keluarganya. Ending ini menggambarkan pengorbanan besar seorang mata-mata demi negaranya, sekaligus meninggalkan kesan mendalam tentang harga sebuah misi rahasia. Hingga hari ini, jasad Eli Cohen belum dipulangkan ke Israel, menjadikan akhir kisahnya tetap menyayat hati.
Fakta Menarik Serial The Spy dan Eli Cohen
1. Sacha Baron Cohen “berubah total” demi peran ini. Dikenal luas lewat peran komedi yang absurd dan kontroversial, Sacha Baron Cohen mengejutkan banyak orang saat menerima peran serius sebagai Eli Cohen. Untuk mendalami karakternya, Cohen membaca arsip sejarah, laporan intelijen, dan bahkan belajar bahasa Ibrani dengan aksen Timur Tengah agar perannya terasa autentik.
2. Diadaptasi dari kisah nyata agen Mossad legendaris. Eli Cohen adalah salah satu mata-mata paling terkenal dalam sejarah Israel. Informasi yang ia kirimkan kepada Mossad sangat penting hingga disebut berkontribusi langsung terhadap keberhasilan Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
3. Disutradarai oleh kreator Homeland. Serial ini digarap oleh Gideon Raff, penulis dan produser asal Israel yang juga dikenal sebagai kreator serial Prisoners of War, yang diadaptasi ke versi Amerika menjadi Homeland. Raff dikenal punya gaya khas dalam mengangkat tema spionase dengan pendekatan manusiawi dan emosional.
4. Lokasi syuting di luar Suriah. Meskipun berlatar di Suriah dan Israel, proses syuting dilakukan di Maroko. Negara ini sering digunakan sebagai lokasi pengganti untuk Timur Tengah karena infrastrukturnya mendukung dan situasi keamanan yang lebih stabil.
5. Eksekusi Eli Cohen ditayangkan di televisi. Eli Cohen dieksekusi secara publik oleh pemerintah Suriah pada tahun 1965, dan prosesnya disiarkan secara langsung di televisi Suriah — sebagai pesan keras terhadap siapapun yang mencoba melakukan spionase. Ini menambah bobot emosional dalam penayangan episode terakhir serial.
6. Serial ini tuai pujian kritis. Setelah dirilis di Netflix, The Spy mendapat banyak ulasan positif dari kritikus, terutama karena akting Cohen yang “serius dan mengejutkan.” Rotten Tomatoes memberikan skor 86%, sementara penonton memuji kedalaman cerita dan nilai sejarahnya.
Leave a Reply